Setiap kali Allah SWT menutup pintu rezeki, maka Dia akan membuka enam atau tujuh pintu yang lain. Tetapi, dengan bodoh – kita sering berkeluh kesah, “Ya Allah, mengapa Kau tutup jalan ini?“
Kadang-kadang Allah menutup satu pintu untuk membuka banyak pintu, di saat kita melihat dunia ini penuh kegelapan. Saat itu, ketahuilah, bahwa Al Wakiil tidak akan pernah menelantarkan kita, bahkan Dia akan membuka pintu rezeki yang kita redhoi dan sukai.
Tekadang, begitu cintanya Allah pada kita, Ia mengambil semua “sebab” yang kita telah terbiasa dengannya. Seperti mereka yang dekat di hati, atau bahkan sesuatu yang kita cintai.
Ada yang meninggalkan tugas dan pekerjaan yang selama ini dilalui bersama, bahkan ada yang meninggal dunia. Dengan semua itu, seolah Allah ingin mengatakan pada kita, “Wahai hambaKu, Aku ingin engkau datang dan berlindung kepadaKu.”
Ketika kita tertimpa musibah, kita sangat jauh dari Allah, sehingga kita layak mengatakan, “Ya Tuhanku, Kau telah memotong semua jalanku, karena Engkau ingin aku kembali padaMu. Dan sebaik-baiknya tempat kembali adalah padaMu”.
Rujukan Tambahan : Lihat [[ link ]]
(dicopy dari sebuah blog - petikan dari buku 'Hati Sebening Mata Air')
Kadang-kadang Allah menutup satu pintu untuk membuka banyak pintu, di saat kita melihat dunia ini penuh kegelapan. Saat itu, ketahuilah, bahwa Al Wakiil tidak akan pernah menelantarkan kita, bahkan Dia akan membuka pintu rezeki yang kita redhoi dan sukai.
Tekadang, begitu cintanya Allah pada kita, Ia mengambil semua “sebab” yang kita telah terbiasa dengannya. Seperti mereka yang dekat di hati, atau bahkan sesuatu yang kita cintai.
Ada yang meninggalkan tugas dan pekerjaan yang selama ini dilalui bersama, bahkan ada yang meninggal dunia. Dengan semua itu, seolah Allah ingin mengatakan pada kita, “Wahai hambaKu, Aku ingin engkau datang dan berlindung kepadaKu.”
Ketika kita tertimpa musibah, kita sangat jauh dari Allah, sehingga kita layak mengatakan, “Ya Tuhanku, Kau telah memotong semua jalanku, karena Engkau ingin aku kembali padaMu. Dan sebaik-baiknya tempat kembali adalah padaMu”.
Rujukan Tambahan : Lihat [[ link ]]
(dicopy dari sebuah blog - petikan dari buku 'Hati Sebening Mata Air')